Friday, July 7, 2017

Antena J-Pole Mudah dan Efektif

Antena J-Pole atau juga dikenal dengan nama J Antenna, pertama kali ditemukan oleh Hans Beggerow pada tahun 1909. Terdiri dari satu elemen, satu buah radiator dengan panjang setengah panjang gelombang (1/2 lamda), dan satu pasang feedline tunning seperempat panjang gelombang (1/4 lamda) yang dipararelkan.

Bahan untuk membuatnya juga terbilang mudah di dapat. Kita bahkan bisa membuatnya dengan menggunakan pipa tembaga bekas AC rumah.





Kita harus tentukan dulu pada frekuensi mana kita akan bermain, agar pada saat penghitungan panjang gelombang tidak jauh melenceng dan mendapat hasil pengukuran SWR lebih akurat. Untuk perangkat yang di duplex, frekuensi TX dan RX akan berbeda, maka alangkah baiknya jika kita mengambil frekuensi tengah antara kedua frekuensi tersebut dengan cara mencari nilai rata-ratanya.

Setelah kita mengetahui pada frekuensi mana kita akan bermain maka kita tinggal menghitung ukuran panjang antena yang akan kita buat. Silahkan klik disini untuk mendesain entena anda.

Setelah tau desain yang kita dapat dari kalkulator antena diatas, maka mulailah memotong dan merakit antena J-Pole anda dengan mengikuti  hasil hitungan dari kalkulator tadi. Dalam hal ini mohon untuk tidak banyak bereksperimen karena jika salah-salah dapat merusak perangkat anda karena ketidaksesuaian antara perangkat dengan antena.

Untuk kabel anda gunakan kabel jenis kabel coaxial type RG-58 atau RG-8 yang mempunyai impedansi 50ohm. Untuk lebih yakin dalam menggunakan antena tersebut maka sebaiknya dilakukan pengukuran menggunakan SWR analyzer.

Demikian penjelasan singkat tentang antena J-Pole dan cara membuatnya. Untuk informasi penulis sendiri sampai saat ini masih menggunakan antena J-Pole yang penulis buat sendiri menggunakan pipa tembaga dari pipa bekas AC, dipasang pada ketinggian 5 meter diatas permukaan tanah.

Salam 51-55
JZ10DYB
Yanu B. Setyawan

https://m0ukd.com/calculators/slim-jim-and-j-pole-calculator/

Mengenal Repeater Pada RPU (Radio Pancar Ulang)

Repeater : artinya adalah pengulang.



Fungsinya : Mengulangi kembali pancaran, dengan maksud memperkuat kembali pancaran yang diterima sehingga lebih kuat dan dapat mencapai jarak yang lebih jauh.

( memperluas jangkauan )



Bagian2 dari repeater  adalah : 
  • Receiver :   /  penerima   biasa disebut RX 
  • Transmitter /   pemancar  disebut juga  TX 
  • COR :               Carrier Operated Relay  Bagian ini yang mengatur transmitter  untuk segera memancar bersamaan saat bagian RX menerima informasi,dan memutuskan kembali pancaran saat sinyal informasi selesai/terputus. 
  • Duplexer: adalah alat yang dapat menyatukan bag RX dan TX yang sekaligus menjadi filter dan penyekat antara RX dan TX sehingga frekwensi RX dan TX dapat bekerja bersamaan tanpa saling ganggu sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan satu bh antenna saja untuk menerima sekaligus memancarkannya kembali. 
  • Power supply adalah Catu daya tegangan searah yang menyupply arus listrik  keseluruh peralatan tsb. 
  • Coaxial atau Saluran transmisi biasa disebut Coaxial /Heliax sbg pembawa daya ke antenna. 
  • Antenna Berfungsi menerima pancaran dan memancarkan, serta merubah daya RF menjadi gelombang elektro magnet dan memancarkannya kembali.



Bila bagian bagian  yang telah dibahas tsb diatas, digabungkan maka jadilah dia sebuah Repeater.



BLOK DIAGRAM SEBUAH REPEATER


Sedikit Cara kerja :  Repeater



Saat PTT HT Ditekan ( ia akan memancar pada Freq A ) Bag RX repeater (frequency :A) menerima informasi dari radio HT tsb, maka bag rx aktif, dan COR akan langsung menggerakkan bag transmit (TX ) yang secara bersamaan informasi yang  diterima tsb dipancarkan kembali oleh bagian TX ( B). dan pancaran tsb dapat diterima oleh HT lain dilapangan pada Frekwensi receive HT ( B . Demikian pula saat HT lain mengudara untuk menjawab atau memanggil prosedur tsb kembali berulang



Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang  tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun  di instalasikan ditower yang cukup tinggi.



Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah  area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari pandangan kita. 
Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. 
Untuk meningkatkan  kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.

https://rielmotorola.wordpress.com/2008/08/06/cara-kerja-repeater/

Menjadi Anggota RAPI

x

KRAP atau Komunikasi Radio Antar Penduduk adalah komunikasi radio yang pada awalnya menggunakan band frekuensi 26.968 - 27.405 MHz yang di negara asalnya Amerika Serikat terkenal dengan nama Citizen Band Radio (CB). Sejak tahun 1958, di Amerika, secara resmi radio CB telah dilegalisir penggunaannya sebagai alat komunikasi radio antar penduduk, sebagai organisasi pengelolanya adalah Federal Communication Commission (FCC) yang bertugas mengendalikan dan membina serta membina para penggemarnya yang semakin banyak.

Mulai era tahun 70-an penggunaan CB merambah bumi Nusantara dan terus berkembang walaupun penggunaannya masih belum terkendali karena belum ada ketentuan yang mengaturnya.

Kebijakan pemerintah melalui Menteri Perhubungan telah menetapkan SK MENHUB RI No. S1.11/HKn 501/Phb-80 tanggal 6 Oktober 1980 tentang perizinan penggunaan radio antar penduduk, yang pelaksanaannya diatur melalui SK Dirjen Postel No. 125/Dirjen/1980 yang menetapkan Keputusan tentang Pendirian dan Pengangkatan pengurus Pusat Organisasi Radio Antar Penduduk, tertanggal 10 Nopember 1980. Untuk pelaksanaan keputusan diperlukan suatu organisasi yang bertugas membantu pemerintah dalam pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP).

Pada tanggal 31 Oktober 1980 Ditjen Postel menunjuk Team Formatur dengan surat No. 6356/OT.002/Disfrek/80, dengan tugass untuk membentuk Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia yang mempunyai kepentingan pengelolaan, pembinaan dan pengendalian komunikasi radio antar penduduk.

Radio Antar Penduduk Indonesia (disingkat RAPI) adalah sebuah organisasi sosial nirlaba di Indonesia yang beranggotakan pengguna perangkat radio komunikasi.
Sesuai dengan namanya, anggota RAPI menggunakan perangkat radionya untuk berkomunikasi dengan sesama anggota masyarakat lainnya. Sebagai dasar verifikasi identitas pengguna perangkat radio digunakan call sign JZ (baca: Juliet Zulu) untuk semua anggotanya tanpa pembedaan hierarki.

Maka untuk mengakomodir masyarakat yang telah familiar menggunakan radio komunikasi untuk dapat secara legal dalam penggunaan perangkat dan frekuensinya, silahkan mengisi pada kolom komentar dengan format sebagai berikut:

Nama:
Alamat:
Usia:
Nomor Telepon:
E-mail:

atau klik https://goo.gl/forms/L9GuRslug3K6ubxp2

Sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi anggota RAPI adalah memiliki sertifikat Bimbingan Organisasi (BO) yang merupakan event yang dilakukan oleh RAPI tingkat wilayah.

Data yang anda tuliskan pada kolom komentar kami rekap dan kemudian kami akan memveritahu via email kapan dan dimana BO akan dilaksanakan.

Kemudian kami akan merespon dengan segera.

Terimakasih.


Salam 51-55
JZ10DYB
Yanu B. Setyawan


Wednesday, July 5, 2017

Istilah Pada Komunikasi RAPI

Berikut ini saya tuliskan beberapa istilah yang kerap digunakan dalam berkomunikasi antar stasiun dalam RAPI.


Istilah-istilah dalam RAPI :

BreakMutus Pembicaraan/Permisi masuk

Roger : Copy : Mengerti

Lurah : Pengendali Freqwensi

Dial : Freqwensi / kanal

Intruksi : Putuskan Pemb. Ada hal penting

Kosong-kosong : Suami

Kosong Satu : Istri

Kosong dua/Monik : Anak

Monitor : Mendengarkan

Trepik : Mengerjakan

Termonitor : Nampak

Cangkolan : Pekerjaan

Sawahan : Sekolahan



Cara Pembacaan Huruf Alfabet :

A : Alfa J : Juliiet S : Sera

B : Bravo K : Kilo T : Tanggo

C : Carly L : Lima U : Uniform

D : Delta M : Mike V : Viktor

E : Echo N : Nopember W : Wisky

F : Foktrot O : Oskar X : X’trein

G : Golf P : Papa Y : Yongky

H : Hotel Q : Quibeck Z : Zulu

I : Indian R : Romeo

Demikian, dan semoga membantu rekan-rekan yang sedang mempelajarinya.



Salam 51-55
Yanu B. Setyawan
JZ10DYB

Etika Berkomunikasi RAPI

Dalam berkomunikasi baik komunikasi secara langsung maupun melalui media lain, tentu kita selalu menggunakan etika agar lawan bicara kita tau lebih dalam tentang apa yang akan kita sampaikan. Baik itu dengan bahasa tubuh maupun pengolahan intonasi kata.

Berkomunikasi melalui radio dimana pasangan bicara kita tidak nampak, tentu akan lebih sulit membaca gerak tubuh karena tidak nampak. Maka ada beberapa aturan main dalam rangka menjalin komunikasi via radio di RAPI.

Berikut adalah aturan main yang selayaknya diikuti.


  • Sebelum melakukan hubungan diharuskan memantau/ monitor terlebih dahulu beberapa saat.
  • Setiap awal mengadakan komunikasi, wajib menyebutkan nama panggil (10-28) dan posisi lokasi.
  • Nama panggil harus disebut di setiap akhir hubungan
  • Pembicaraan menggunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar serta menjaga sopan santun.
  • Anggota RAPI yg pertama muncul di satu freq. dan berada di stasiun tetap dg sinyal yg baik biasanya menjadi pengatur/pengendali channel (lurah)
  • Wajib memprioritaskan penyampaian berita-berita yg menyangkut ketertiban umum, keamanan , dll.
  • Dilarang memakai kode-kode diluar ten code yg sah
  • Setiap komunikasi hendaknya di catat hasil komunikasi yang meliputi : tanggal, waktu komunikasi, nama panggil lawan bicara, freq yang di pakai, alamat lawan bicara, laporan sinyal & modulasi dan catatan pembicaraan yang di lakukan.


    Salam 51-55
    Yanu B. Setyawan
    JZ10DYB

Kode 10 RAPI dan Beberapa Istilah

Dalam berkomunikasi dengan radio komunikasi, RAPI menggunakan sandi-sandi tersendiri yang membedakan dengan lembaga lainnya.

Sandi yang digunakan adalah 10 Code atau Kode 10 yang tujuannya agar mempersingkat kalimat dalam berkomunikasi dan menghindari kesalah pahaman atau kesalahan menerima kalimat komunikasi.

Berikut adalah Kode 10 yang digunakan di RAPI.


Ten – Code ( Kode Sepuluh ) RAPI :
10 1 : Sulit didengar / pembicaraan buruk
10 2 : Didengar baik / Penerimaan baik
10 3 : Berhenti mengudara / memancar
10 4 : Benar / dimengerti / diterima dengan jelas
10 5 : Ada pesan untuk disampaikan
10 6 : Sedang sibuk, kecuali ada berita penting
10 7 : Mengalami kerusakan / tidak mengudara
10 8 : Tidak ada kerusakan / dapat mengudara
10 9 : Mohon di ulangi
10 10 : Penyampaian berita /Pembicaraan selesai
10 11 : Berbicara terlalu cepat
10 12 : Ada tamu
10 13 : Laporan kedaan cuaca / jalanan
10 14 : Informasi
10 15 : Informasi sudah disampaikan
10 16 : Mohon dijemput / diambil di ……….
10 17 : Ada urusan penting
10 18 : Sesuatu untuk kita
10 19 : Bukan untuk anda, harap kembali
10 20 : Lokasi / posisi
10 21 : Kontak/hubungan melalui telepon
10 22 : Melapor langsung ke …….
10 23 : Menunggu / stand by
10 24 : Selesai melaksanakan tugas
10 25 : Dapatkah menghubungi / Bisa berbicara
10 26 : Pesan terakhir kurang diperhatikan
10 27 : Geser freqwensi / pindah ke jalur….
10 28 : Nama panggil / Call Sign
10 29 : Waktu hubungan / kontak habis
10 30 : Tidak mentaati peraturan
10 31 : Antena yang digunakan
10 32 : Radio chek / laporan sinyal dan modulasi
10 33 : Keadaan darurat / Emergency
10 34 : Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini
10 35 : INFORMASI RAHASIA
10 36 : Jam berapa / menanyakan waktu
10 37 : Perlu mobil Derek / kran di ……….
10 38 : Perlu ambulan di ……….
10 39 : Pesan sudah disampaikan
10 40 : PERLU DOKTER
10 41 : Ngajak geser freqwensi / Mohon pindah jalur ….
10 42 : Ada kecelakaan di ……….
10 43 : Kemacetan lalu lintas di ……….
10 44 : Ada pesan untuk anda
10 45 : Dalam jangkauan mohon melapor
10 46 : Memerlukan montir Kendaraan
10 50 : Mohon kosongkan jalur / channel
10 60 : Apakah ada pesan selanjutnya
10 62 : Tidak dimengerti , melalui telepon saja
10 63 : Tugas/Pkerjaan dilanjutkan di …..
10 64 : Pekerjaan telah selesai / bersih
10 65 : Menunggu berita lanjutan
10 67 : Semua unit setuju
10 69 : Pesanan telah diterima
10 70 : KEBAKARAN DI …..
10 71 : Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10 73 : Kurangi kecepatan di …..
10 74 : Tidak / negative
10 75 : Menyebabkan / penyebab gangguan
10 76 : Dalam perjalanan menuju ke ……..
10 77 : Belum / tidak kontak
10 81 : Pesankan kamar di hotel….
10 82 : Pesanan kamar untuk ……
10 84 : Nomor telepon
10 85 : Alamat rumah
10 89 : Butuh montir radio
10 90 : Gangguan pesawat TV
10 91 : Berbicara dekat mike
10 92 : Pemancar perlu di stel ( adjust )
10 93 : Apakah freqwensi sudah tepat ?
10 94 : Berbicara agak panjang ( long call tune )
10 95 : Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10 97 : Test jarum di pesawat (check)
10 99 : Tugas selesai, semua selamat
10 100 : Akan ke kamar mandi
10 200 : PERLU BANTUAN POLISI DI….
10 300 : PERLU PEMADAM KEBAKARAN DI….
10 400 : PERLU BANTUAN PENERTIB UMUM DI….
10 500 : PERLU BANTUAN PROVOST DI …..
10 600 : PERLU BANTUAN GARNIZUN DI ….
10 700 : PERLU BANTUAN SAR DI ….
10 800 : PERLU BANTUAN PLN DI ….

Disamping Kode 10 diatas rapi juga mengenal beberapa Istilah Khusus (Idiom), 
73 = Best Regard
51 = Salam Sejahreta
55 = Salam Keluarga
88 = Love and Kiss

Demikian sandi-sandi yang dipergunakan dalam rangka komunikasi antar stasiun pada RAPI.

Salam 51-55
Yanu B. Setyawan
JZ10DYB

BANKOM Mudik 2017

RAPI Lokal 3 Karawang Utara juga berpartisipasi dalam acara BANKOM (Bantuan Komunikasi) 2017 dalam rangka mengakomodasi rekan-rekan RAPI yang sedang dalam perjalanan mudik lebaran 2017 pada H-5 sampai dengan H+7. Memberikan informasi kepada para pengguna jalan tentang kondisi lalu lintas secara real time agar memudahkan para pemudik mengambil keputusan untuk jalur yang akan ditempuh. Memberikan informasi kejadian-kejadian yang ada di sepanjang jalur sehingga mempermudah prediksi para pengguna jalan.

RAPI Lokal 3 Karawang Utara juga bekerjasama dengan Pesona Suara Pantura (PSP) pada frekuensi kerja 141.110 Mhz, yang merupakan paguyuban Radio Komunikasi terbesar di jawa barat dimana memiliki cakupan wilayah dari Tangerang sampai dengan Brebes sepanjang jalur Pantura. Sehingga dapat memantau wilayah yang lebih luas lagi. Termasuk dipantau juga oleh beberapa lembaga terkait antara lain Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BASARNAS, Dinas Pekerjaan Umum dan lembaga lainnya.

Lokasi BANKOM kali ini terpusat di simpang Dawuan tepatnya di depan kantor kecamatan Cikampek, yang merupakan lokasi yang banyak dilalui pada pemudik roda 2.





Penulis:
Yanu B. Setyawan
JZ10DYB